Aku mengasingkan diriku di sebuah pulau yang sangat terpelosok. Pulau itu terdampar di tengah lautan, hanya bisa dijangkau dengan sampang. Pulau itu indah. Indah sekali. Pasirnya putih, lautnya jernih, ombaknya tenang dan alamnya yang masih perawan. Dibibir pantai nampak pohon-pohon cemara berbaris dengan kokohnya dan ranting-rantingnya menjulang tinggi ke angkasa. Pesonanya sungguh mengoda dan menghipnotis turis manca negara untuk berakhir pekan di pulau itu. Hingga tak pelak kalau orang bule menyebutnya paradisonya Timor Leste atau Bali kedua di Asia. Namun bagi penduduk pribumi menyebutnya Totina atau Pulau Jaco. Di pulau ini, aku ingin membuang semua kenangan tentangmu. Namun, sungguh aku tak bisa karena seribu bayangmu selalu menyembul dalam benak-ku membuat aku selalu mengingatmu. Mungkin karena cintaku padamu begitu dalam sehingga sulit bagiku untuk melupakanmu walau hanya barang sejenak. Seandanya kau tahu Mia, aku mencintaimu, melebihi cintaku pada diriku sendiri, karena...